Kamis, 20 Desember 2018

Menyingkap Kisah Pelayanan Plus Wanita Berpakaian Seksi di Kamar Mandi


Sisanya untuk membayar fasilitas lain.
Kurang lebih satu jam wanita ini menemani di kamar.
Satu jam berlalu, Leona bersiap kembali ke sofa panjang.
Aku minta tips yah beb, terserah kamu mau isi voucher ini atau kasih cash," katanya.
Di voucher itu tertera nominal mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 1 juta.
Setelah urusan administrasi selesai, melangkah ke lantai dua.
Disana, ada ruangan lain yang keriuhannya sudah terdengar dari luar.
Dua wanita yang mengenakan pakaian minim tampak asyik menari di tengah pengunjung.
Tiang berwarna emas jadi pegangan dua wanita ini.
Pengunjung duduk di meja berbentuk bulat di sekelilingnya.
Tentunya, harga yang dibandrol untuk menikmati minuman sambil melihat gadis itu menari berbeda.
Tarif mahal untuk setiap fasilitas di gedung ini, bisa dibilang sebanding.
Selamat malam, silahkan," sambut dua pria kekar sambil bukakan pintu.
Baru satu kali melangkah, sudah ada tiga wanita di balik meja yang menghadap ke arah pintu.
"Malam, bisa kami bantu ? ada spa, karaoke atau mau santai di klub," tanyanya.
Sanjay sempat terkejut dengan sapaan wanita itu.
Fasilitas ini ada di lantai tiga.
Sebelum masuk ke dalam lift, pria bersafari lain yang tidak kalah berotot menghentikan langkah.
Dia memeriksa semua barang bawaan, termasuk tas dan isi saku celana.
Pintu lift terbuka sesampainya di lantai itu.
Sekitar lima wanita memakai seragam berdiri di belakang meja.
Mereka tak kalah ramah saat menyambut.
Berbahan karet, talinya melingkar dan ada nomor pada gelang itu.
Selesai dengan para wanita di balik meja, wanita paruh baya 'mencegat' langkah Sanjay.
"Halo, mau ditemani gak ? Baru-baru lho, segar pula, lihat-lihat dulu yu," kata wanita berambut pendek itu.
Pria bertubuh tinggi itu pun kemudian diajak ke ruangan lain yang juga ada di lantai itu.
Sofa berukuran panjang membentang di pojok ruangan yang tidak begitu terang.
Cukup luas, meja dan kursi tersusun rapih di setiap sudut.i meja ini, pengunjung akan didata sesuai tujuannya.
Sofa panjang itu tidak kosong.
Wanita dengan model rambut beragam duduk memenuhi sofa.
Ada yang sibuk berbincang, tidak sedikit juga yang menatap tajam pengunjung.
Itu diperuntukan agar bisa melihat wajah para wanita yang duduk dengan jelas.
Maklum, jarak antara tempat duduk pengunjung dengan sofa wanita ini sekitar empat sampai lima meter.
Satu wanita berparas manis jadi pilihan diantaran banyaknya wanita yang ada.
Rambutnya sepundak, kulitnya tak terlalu putih.
"Bawa tas kamu, tamu mami mau berendam," kata wanita yang mengaku dirinya Mami.
Sanjay lalu diajak pergi dari ruangan lain.
Sampai di sebuah ruangan dengan susunan lemari loker.
Loker dipilih sesuai dengan nomor di gelang.
Untuk membuka loker itu pun menggunakan sensor dari gelang.
Di dalamnya tersedia sebuah celana pendek warna cokelat.
Pakaian yang dikenakan tamu serta semua barang bawaan ditaruh di dalamnya.
Selesai mengganti celana, kemudian diarahkan ke ruangan selanjutnya.
Jaraknya tak terlalu jauh.
Ada sebuah bar dengan tempat duduk bervariasi di ruangan ini.
Diujung ruangan, ada kolam berukuran cukup besar.
Kolam ini terbagi menjadi tiga, hangat, panas dan super dingin.
Untuk relaksasi, air hangat di kolam ini sangatlah cocok.
Baru saja membasahi tubuh, wanita pilihan tadi menyapa dari arah belakang.
"Boleh ikutan gak ? Aku juga pengen mandi nih," candanya sambil melepas baju piyama yang dikenakannya.
Alamak...jantung Sanjay berdetak cepat.
Tubuh langsing dengan kulit tak terlalu putih itu tampil dengan balutan bikini.
"Yu dari mana kok bisa mampir kesini ?;" tanyanya menjadi awal perbincangan.
Pertanyaan itu berlanjut pada candaan dan lelucon tentang berbagai hal.
"Aku mah dari Sukabumi, banyak teman juga yang kerja disini, ada yang Garut, Subang, banyak deh," katanya.
Awalnya belum jelas berapa lama tamu diizinkan untuk berendam di kolam itu.
Wanita itu memperkenalkan diri dengan nama Leona.
Entahlah itu nama asli atau bohongan.
Tak perduli, pikir Sanjay saat itu.
"Kita berendam cuma 30 menit, satu jamnya di kamar deh," jelasnya.
30 menit berlalu begitu cepat.
Wanita berusia 20 tahun ini bangun dan memberi handuk.
"Kamu bilas dulu yah, nanti ketemu di loker," katanya.
Kamar bilas ada di dekat kolam ini.
Pelayan mengantarkan handuk kering, celana pendek warna cokelat dan piyama yang juga berwarna sama.
Tak sampai lima menit, gadis ramah ini sudah menghampiri.
Tamu diajak ke ruangan berbeda di lantai yang sama.
"Mana gelang kamu beb, " pintanya saat melewati sebuah meja yang dijaga satu orang wanita.
Sebuah lorong dengan sejumlah pintu di dingdingnya jadi pemandangan ketika berjalan menuju kamar yang dimaksud.
Lorong ini mirip sekali dengan pemandangan di hotel.
Sampailah di sebuah kamar.
Ruangannya tidak besar, sekitar lima meter.
Cukup untuk satu ranjang.
Tak ada televisi atau benda elektronik lainnya.
Di Kamar ini juga tersedia sebuah kamar mandi dengan dinding kaca.
Leona membilas tubuhnya di sana.
Sambil membersihkan tubuh Sanjay Leona melontarkan beberapa pertanyaan.
Diantaranya soal pembayaran dan pembagian hasil.
Satu orang tamu dikenakan tarif Rp 1.260.000, wow !
Itu sudah termasuk semuanya.
"Aku dikasih Rp 450 ribu sama mami, mami paling kebagian Rp 500 ribu, aku juga kan gak ngekos aku tinggal samayang lain di mess," kata gadis asal Sukabumi, Jawa Barat itu.
Sisanya untuk membayar fasilitas lain.
Kurang lebih satu jam wanita ini menemani di kamar.
Satu jam berlalu, Leona bersiap kembali ke sofa panjang.
"Aku minta tips yah beb, terserah kamu mau isi voucher ini atau kasih cash," katanya.
Di voucher itu tertera nominal mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 1 juta.
Setelah urusan administrasi selesai, melangkah ke lantai dua.
Disana, ada ruangan lain yang keriuhannya sudah terdengar dari luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bola Pelangi

Bola Pelangi

Patner Resmi