Video Assistant Referee (VAR) akhirnya merambah Liga Champions. Mulai musim depan, turnamen tertinggi antarklub Eropa itu bakal menggunakan VAR dalam setiap pertandingannya.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. "Kami percaya diri bahwa mengenalkan VAR pada Agustus 2019 akan memberi kami waktu yang cukup untuk meletakkan sistem yang mumpuni dan melatih perangkat pertandingan agar impelementasi VAR berjalan sukses," kata Ceferin seperti dilansir situs resmi UEFA.
Keputusan penggunaan VAR datang setelah Komite Eksekutif UEFA melakakukan pertemuan di marka UEFA di Nyon, Swiss. Bukan cuma di Liga Champions, dalam pertemuan itu, diputuskan pula bahwa VAR akan digunakan pada Piala Super Eropa, Piala Eropa 2020, dan Liga Eropa 2020/21, dan Final UEFA Nations League 2021.
Teknologi VAR pertama kali diperkenalkan pada 2010 dan diujicoba di bawah pengawasan Federasi Sepak bola Belanda (KNVB). Teknologi ini lalu diterima oleh FIFA dan mulai digunakan di Piala Dunia 2018.
Namun di level liga, beberapa kompetisi di dunia seperti Liga Australia dan Liga Amerika Serikat (MLS), teknologi VAR telah lebih dulu digunakan. Belakangan, beberapa liga di Eropa seperti Liga Italia juga mulai menggunakan VAR. Hingga akhirnya Liga Champions menyusul.
Sebabkan Kontroversi
VAR sendiri pada prinsipnya bertujuan untuk meminimalisasi kesalahan wasit. Wasit diketahui bisa menggunakan VAR saat hendak memutuskan sebuah gol, penalti, kartu merah, atau kesalahan identifikasi.
Namun demikian VAR ternyata tetap menimbulkan kontroversi. VAR tidak jarang justru dianggap menimbulkan kebingungan bagi para pemain.
Tidak Bergerak Sendiri
VAR sejatinya terdiri dari beberapa asisten wasit yang memantau jalannya pertandingan dari sebuah ruangan di stadion lewat video. Mereka memantau pertandingan dari berbagai sudut kamera yang telah terpasang di stadion.
Asisten wasit akan memberitahu wasit yang bertugas di atas lapangan mengenai insiden yang terjadi saat pertandingan. Nantinya, wasit akan memutuskan apakah mengikuti rekomendasi tim VAR atau tetap kepada keputusannya semula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar