Keturunan Jepang-Haiti
Naomi sebenarnya tidak murni berdarah Jepang. Dia hanya mewarisi darah Jepang dari ibunya, Tamaki Osaka. Sementara itu, ayahnya asli dari Haiti, Leonard Francois.
Tidak ayal, kulit Naomi lebih gelap ketimbang orang asli Jepang. Namun, sang ayah yang mengenalkan Naomi ke dunia tenis saat memboyong seluruh keluarganya menuju Amerika Serikat.
Di Negeri Paman Sam, Naomi kecil pernah menimba ilmu di dua akademi tenis terkenal, Florida Tennis SBT Academy dan ProWorld Tennis Academy. Saat di Florida Tennis SBT Academy, dia dilatih mantan petenis Harold Solomon, yang juga pernah menangani beberapa petenis besar seperti Jennifer Capriati, Eugenie Bouchard, Anna Kournikova, ataupun Monica Seles.
Naomi mengawali karier profesional pada 2013. Akan tetapi, prestasinya di sektor tunggal maupun ganda (bersama kakaknya, Mari) tidak terlalu bagus.
Perubahan karier Naomi langsung meningkat setelah ditangani pelatih Aleksander Bajin pada 2018. Pada Maret 2018, memenangi gelar WTA pertamanya dengan menjuarai BNP Paribas Open di Indian Wells.
Tak lama setelah itu, atau tepatnya 8 September 2018, Naomi mengguncang dunia. Mantan petenis wanita nomor satu dunia dan juga peraih titel Grand Slam terbanyak sepanjang sejarah, Serena Williams, ditaklukkan Naomi pada final US Open.
Dengan usia baru menginjak 20 tahun, Naomi masih memiliki karier panjang di dunia tenis. Bahkan, masih ada tiga titel Grand Slam yang belum direbut Naomi, Australia Open, French Open, dan tentu saja Wimbledon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar